SAHAM-SAHAM minyak menjadi unggulan untuk dikoleksi. Ada beberapa sebab yang menjadi sentimen penguatan saham-saham minyak.
Pertama tentu saja temuan kasus covid di seluruh dunia yang bergerak menuju zero kasus. Sehingga mobilitas warga dunia semakin tinggi. Demikian pula di Jakarta, hampir semua ruas jalan mengalami kemacetan. Kemacetan ini bermakna, ekonomi mulai tumbuh. Sisi buruknya, pengguna jalan terhambat beberapa saat sampai tujuan.
Sentimen kedua tentu saja dampak perang Ukraina dan Rusia. Rusia sebagai bagian OPEC+ berencana memangkas produksi minyak mentah. Mulai Maret 2023 Rusia mengurangi produksi 500.000 barel per hari atau 5% dari total produksi.
Kebijakan tersebut menyusul sanksi batasan harga yang ditetapkan Uni Eropa, negara G7, dan Australia terhadap minyak mentah asal Rusia.
Pemotongan produksi membuat harga minyak mentah WTI melesat ke level US$79,72 per barel dan Brent sebesar US$86,39 per barel.
Dampaknya, saham-saham sektor minyak akan berpotensi naik. Berikut ini saham-saham minyak:
Medco Energi International Tbk (MEDC)
MEDC menguat 11,93% sejak awal tahun hingga 13 Februari 2023, di harga Rp1.220.
Saham MEDC tergolong likuid di pasar dengan rata-rata total transaksi selama bulan Februari sebesar Rp117,74 miliar per hari. Sedangkan, volume perdagangan MEDC di sepanjang bulan Februari mencapai 8.240.482 lot.
MEDC QIII 2022 memperoleh laba bersih yang tumbuh 614,37% yoy sebesar US$ 400,93 juta.
PT ELNUSA Tbk (ELSA)
ELSA menguat 0,63% sejak awal tahun hingga tanggal 13 Februari 2023 di harga Rp316.
Rata-rata total transaksi selama Februari sebesar Rp7,13 miliar per hari.
Volume perdagangan sepanjang Februari mencapai 2.031.913 lot.
ELSA Q III 2022 mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 674% yoy, Rp 291 miliar.
PT Energi Pega Persada Tbk (ENRG)
ENRG turun 6,08% sejak awal tahun hingga 13 Februari 2023 di harga Rp278.
Rata-rata total transaksi selama Februari Rp48,41 miliar per hari.
Volume perdagangan Februari 16.958.904 lot.
ELSA Q III 2022 mencatat pertumbuhan laba bersih 138% yoy mencapai sebesar US$ 44 juta.
PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS)
RUIS terkoreksi 9,65% sejak awal tahun hingga 13 Februari 2023 di harga Rp206.
Rata-rata total transaksi selama Februari sebesar Rp1,39 miliar.
Volume perdagangan pada saham RUIS di sepanjang Februari mencapai 612.590 lot.
RUIS Q III-2022 mencatat peningkatan laba bersih yang tumbuh sebesar 40,1% yoy mencapai Rp 19,9 miliar.
PT Astrindo Nusantara Infrastruktur (BIPI)
BIPI terkoreksi -0,58% sejak awal tahun hingga 13 Februari 2023 di harga Rp171.
Rata-rata total transaksi selama Februari sebesar Rp77,87 miliar.
Volume perdagangan sepanjang Februari mencapai 39.987.801 lot.
BIPI Ql III-2022, mencatat laba bersih sebesar US$ 10,32 juta, turun dibanding periode sebelumnya yang tercatat US$ 13,43 juta. ***