ACARA Gerakan Nusantara Bersatu yang digelar Relawan Jokowi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada Sabtu, 26 November 2022, meninggalkan kesan negatif. Wajar jika si empunya gagasan jadi uring-uringan.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo hadir, karena acara itu memang diadakan atau dipersembahkan untuk dirinya. Itu memang untuk Jokowi.
Dengan penuh percaya diri dia tampil berpidato di hadapan puluhan ribu orang yang datang atau didatangkan dari berbagai kota. Di situlah dia menyebut kriteria calon presiden untuk Pilpres 2024. Menurut dia, capres mendatang adalah yang ada kerutan pada wajahnya. Ciri lainnya, rambutnya putih.
Presiden Indonesia asal Solo, Jawa Tengah, itu menyatakan wajah berkerut dan rambut putih tanda pemimpin yang memikirkan rakyatnya.
Kriteria fisik sosok capres yang disebut Jokowi kemudian ditanggapi berbagai kalangan. Banyak yang mengatakan orang yang dimaksud adalah Ganjar Pranowo. Akan tetapi, Gubernur Jawa Tengah itu justru meresponsnya dengan candaan: dia tampil di media sosial dengan rambut hitam.
Sebaliknya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Kang Emil memajang foto dirinya dengan rambut putih. Dan itu juga bentuk kelakar ala Kang Emil. Jadi, Mas Ganjar dan Kang Emil seperti bertukar rambut–mungkin kedua pria beken dan keren ini tukar tambah rambut.
Sayangnya, candaan dua gubernur itu akhirnya tenggelam oleh ulah seorang lelaki bernama Benny Ramdhani. Dalam video yang beredar luas, Benny bersama sejumlah orang duduk berhadapan dengan Presiden. Kepada Presiden dia menyatakan siap perang menghadapi orang-orang yang dianggapnya menghina Presiden. Benny memprovokasi Jokowi.
Pada hari itu juga muncul reaksi atas ucapan Benny. Ada yang hanya sebatas menyesalkan atau menyayangkan kelakuan Benny. Ada yang mengecam, ada yang mengancam. Dan banyak orang yang menyatakan siap meladeni ajakan perang yang disampaikan oleh Benny dengan bahasa Betawi, “Ben, lu jual, gue beli!”