Jakarta, WartaJMI — Maybank, bank keempat terbesar di kawasan Asia Tenggara dari segi aset, meraih laba bersih pada kuartal III 2022 (per 30 September 2022), sebesar RM2,17 miliar.
Laba bersih tersebut meningkat 28,5 persen dibandingkan September tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut didukung oleh membaiknya kondisi perekonomian di seluruh wilayah operasi Grup Maybank.
“Perekonomian di kawasan ASEAN terus menguat pada sembilan bulan terakhir, seiring dengan kegiatan bisnis yang kembali normal. Hal ini telah mendukung pertumbuhan, khususnya dari segi portofolio kredit di pasar regional dimana Maybank beroperasi. Grup akan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan bisnis, namun di lain sisi, tetap optimis dalam menyambut prospek pertumbuhan hingga akhir tahun 2022,” jelas Maybank Chairman, Tan Sri Dato’ Sri Zamzamzairani Mohd Isa. Demikian siaran pers (27/11/2022).
Ia menambahkan, Sejalan dengan strategi Grup M25 yang belum lama ini digalakkan, Maybank akan terus mengedepankan kebutuhan nasabah (customer centricity) dan membangun kepemimpinan dalam bidang keberlanjutan serta memperkuat layanan wealth management berbasis Syariah.
Pendapatan berbasis dana bersih (Net fund based) dan fee based meningkat seiring net impairment loss yang turun 25,2 persen (Yoy) sehingga mendorong laba sebelum pajak (profit before tax/PBT) Grup naik 41,4 persen menjadi RM3,21 miliar dari September tahun sebelumnya.
Pendapatan operasional bersih (net operating income) pada kuartal III 2022 tercatat naik 20,6 persen (YoY) menjadi RM7.41 miliar. Kenaikan tersebut didukung pendapatan fee based bersih yang naik 48,0 persen menjadi RM2,12 miliar, dari RM1,43 miliar pada tahun sebelumnya dan pendapatan berbasis dana bersih (net fund based income) naik 12,2 persen menjadi RM5,30 miliar dari RM4,72 miliar.
Grup mencatat pendapatan fee based bersih (Net fee based income) meningkat, utamanya, didukung pendapatan dari perdagangan surat hutang mark-to-market dan valuta asing.
“Kenaikan pendapatan berbasis dana bersih (Net fund based income) telah ditopang oleh pertumbuhan kredit yang membaik dan Marjin Bunga Bersih (Net interest margin/NIM) menguat oleh karena tingkat suku bunga di seluruh wilayah operasi Grup membaik. Kondisi ini juga telah mendorong kenaikan pendapatan operasional sebelum pencadangan (pre-provisioning operating profit/PPOP) sebesar 20,8% menjadi RM4,02 miliar dibandingkan tahun sebelumnya,” jelas Tan Sri Dato’ Sri Zamzamzairani Mohd Isa.
Biaya overhead meningkat menjadi RM3,39 miliar dari RM2,82 miliar tahun sebelumnya disebabkan oleh kegiatan bisnis yang berangsur normal, biaya expense dan biaya Teknologi Informasi (TI) yang lebih tinggi. Rasio Biaya terhadap Pendapatan (Cost-to-income ratio/CIR) membaik menjadi sebesar 45,8% dari 45,9% tahun sebelumnya, oleh karena pertumbuhan laba telah melampaui target biaya yang ditetapkan untuk kuartal ketiga 2022.
Maybank Grup juga mencatat net impairment losses turun 25,2% menjadi RM0,84 miliar dari RM1,13 miliar tahun sebelumnya. Hal ini karena tingkat pencadangan yang dianggarkan lebih tinggi pada tahun lalu untuk mengantisipasi kondisi ekonomi makro yang tidak menentu, serta potensi kesulitan nasabah dalam memenuhi kewajibannya akibat pembatasan mobilitas yang berkepanjangan. (***)